Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Mengenal Pesawat B-17 Flying Fortress: Sang Benteng Udara

Penyerangan Jepang terhadap pangkalan Pearl Harbour milik Amerika Serikat membuat Amerika menarik sikap netral mereka terhadap konflik Perang Dunia 2. Amerika Serikat dengan kekuatan industri militernya yang besar mulai mengembangkan teknologi perang mereka, baik teknologi tempur darat, laut, dan juga udara. Salah satu teknologi perang yang dikembangkan adalah teknologi tempur udara atau bisa kita ketahui dengan hadirnya pesawat tempur. Pesawat tempur yang diciptakan memiliki fungsi dan peran masing-masing. Mulai dari pesawat yang digunakan untuk pengangkut barang, pengebom atau bomber , serta pesawat tempur atau fighter . Dari berbagai pesawat militer yang dibuat Amerika, hadir pesawat militer yang dianggap memiliki peran penting dalam kemajuan perang bagi mereka. Pesawat militer itu adalah Pesawat Boeing B-17 dari kelas bomber atau pesawat tipe pengebom. Pesawat Boeing B-17 adalah pesawat pengebom strategis yang dirancang oleh Boeing Aircraft Company di Amerika Serikat. Awal mul...

Majulah Singapura

“Mari kita rakyat Singapura  Sama-sama menuju bahagia  Cita-cita kita yang mulia  Berjaya Singapura…”      Potongan lagu diatas merupakan lagu kebangsaan Singapura berjudul “Majulah Singapura”. Republik Singapura baru berdiri pada 9 Agustus 1965 ketika Malaysia mendepaknya dari federasi, akan tetapi “Majulah Singapura” telah bergema hampir satu dekade sebelumnya. Lagu ini menjadi subjek penelitian yang menarik bagi kalangan peneliti lantaran keunikannya, seperi liriknya yang menggunakan bahasa Melayu, akan tetapi mayoritas dari pelantunnya tidak paham maksud dari liriknya lantaran tidak berbahasa Melayu (Lim, 2018: 9).           Pada tahun 1950an, Singapura berada ke jalur menuju kemerdekaan. Kejatuhan imperium Jepang di Asia tenggara membawa semangat nasionalisme bagi masyarakat lokal di regional tersebut, terlebih kekalahan Inggris pada tahun 1942 memberikan pandangan baru bahwa bangsa Eropa dapat dikalahkan oleh bangsa Asia....

Discourse on Colonialism

Discourse on colonialism ( Discours sur le kolonialisme ) adalah sebuah esai karya Aimé Césaire, seorang penyair dan politikus dari Martinik. Ia adalalah tokoh yang membantu mendirikan gerakan négritude dalam sastra Perancis. Césaire pertama kali menerbitkan esai nya pada tahun 1950 di Paris, bersama Éditions Réclame , penerbit kecil yang terafiliasi dengan Partai Komunis Prancis. 5 tahun kemudian, ia kemudian mengedit dan menerbitkannya kembali bersama penerbit antikolonial Présence africaine (Paris dan Dakar). Edisi tahun 1955 adalah edisi yang memiliki sirkulasi terluas saat ini dan berfungsi sebagai teks dasar literatur pascakolonial yang membahas apa yang digambarkan Césaire sebagai peristiwa mengerikan dalam misi peradaban Eropa. Alih-alih meninggikan dunia non-Barat, para penjajah melakukan de-civilisasi terhadap mereka yang terjajah. Césaire berpendapat bahwa kolonialisme bukanlah gerakan kebajikan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat terjajah; sebaliknya,...