Langsung ke konten utama

Abbas Bin Firnas

Patung Ibn Firnas abad ke-20 di luar Bandara Internasional Baghdad. ZaltmatchbtwCC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons.


Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibnu Wirdas al-Takurini atau yang biasa dikenal sebagai Abbas ibn firnas, adalah seorang polimatik Andalusia, seorang penemu, fisikawan, kimiawan, teknisi, musisi Andalusia dan penyair berbahasa Arab. Ia lahir pada tahun 810 Masehi di kota Ronda, Andalusia. Abbas ibn firnas dikenal luas karena percobaan gila nya terhadap alat yang dapat membawanya terbang


Ia terinspirasi oleh kandungan salah satu ayat Al-Qur'an, tepatnya pada surat al mulk ayat 19 yang menjelaskan tentang bagaimana cara burung bisa bertahan di udara dengan penjelasan sebagai berikut:


"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu."


Pada tahun 875 Masehi, Abbas ibn Firnas merancang sebuah pakaian/alat bersayap, yang terbuat dari bulu yang diikatkan pada sutra. Ia mengujinya sendiri, dan meluncur dari dataran tinggi dekat Cordoba. Ia berhasil terbang selama 10 menit sebelum akhirnya jatuh ke tanah dan membuat dirinya terluka. Sejarawan Al-Maqqari memberikan gambaran tentang percobaan Ibnu Firnas


Ia menutupi dirinya dengan bulu-bulu untuk terbang, menempelkan beberapa sayap ke tubuhnya, dan setelah berada di tempat yang tinggi, ia melemparkan dirinya ke udara. Menurut kesaksian beberapa penulis terpercaya yang menjadi saksi mata kejadian itu, ia terbang dalam jarak yang cukup jauh, seolah-olah ia adalah seekor burung. Akan tetapi, ketika hinggap lagi di tempat asalnya, punggungnya terasa sangat sakit, karena ia tidak tahu bahwa burung akan hinggap dengan ekornya saat hinggap. Jadi, ia lupa menyediakan ekor untuk dirinya sendiri.


Ibnu Firnas terus melakukan revisi pada alatnya, termasuk pemikiran untuk menambahkan ekor pada bagian belakang alatnya untuk memudahkannya dalam mengendalikan alat terbangnya itu. Abbas ibn Firnas meninggal dunia pada tahun 887 Masehi dan meninggalkan jejak yang penting dalam dunia aviasi, dengan menurunkan semangatnya untuk menggapai angkasa kepada beberapa tokoh ternama seperti Leonardo da Vinci. Pada akhirnya Orville Wright dan Wilbur Wright (Wright Bersaudara), berhasil menerbangkan pesawat untuk pertama kalinya pada 1903 di Amerika Serikat.


Referensi

Flight of Fancy. Geneva Collins, College of Arts and Sciences, The University of North Carolina at Chapel Hill. 2017. 


Penulis: Fandu Pratomo

Editor: Artaqi Bi Izza


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ultimatum Inggris dan Meletusnya Pertempuran 10 November

Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran antara pasukan pejuang Indonesia dengan pasukan Kemaharajaan Inggris yang mendarat di kota Surabaya. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Inggris, Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby tewas dalam baku tembak. Pengungsi Tionghoa mencari perlindungan selama Pertempuran Surabaya Kematian sang brigadier terdengar ke Panglima Tertinggi Sekutu Komando Asia Tenggara, Laksamana Louis Mountbatten sehingga ia mengirimkan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Mansergh menggantikan posisi Mallaby yang tewas dalam baku tembak di sekitar Gedung Internatio, dekat Jembatan Merah, pada 30 Oktober 1945 menjelang malam. Sesaat Mayor Jenderal Mansergh tiba di kota Surabaya untuk memimpin tentara Inggris yang berada di kota tersebut, sang jenderal mengirimkan ultimatum yang diperintah oleh Laksamana Mountbatten kepada Rakyat Surabaya.   Ultimatum ini dibacakan oleh Jenderal Manser...

The Essence

                 (Photo by Pramadam Muhamad Anwar) One photo, millions of meanings. Yep, you read it correctly. Protesting, couples holding hands, merchants trying to sell their products to the protesters hoping that they could achieve some revenues by selling their stuff.  Motorbikes, especially scooters were parked at the side of the road.  Water Cannon, that was being parked inside the Palace of the Governor of East Java,  (a car-like vehicle that is used by the Indonesian Police) was bursting its content, pressurized-water towards the protesters.  During the protest in Surabaya, (24/3/2025), the atmosphere that arose from the situation was just like one of The Beatles’ song called Helter Skelter . It was very tense and kind of intriguing to be able to stand as one of the protesters towards the Government’s Policy about The National Indonesian Army Regulation.  Estimated over hund...

Saat Suhu Panas di Batavia Meregang Nyawa Serdadu Inggris.

  Sewajarnya, jika tidak ada perubahan iklim yang ekstrim, musim kemarau akan berakhir di bulan September dan pada bulan Oktober akan berganti musim ke musim penghujan. Indonesia terletak di Garis Khatulistiwa, yang berarti tepat berada di lintasan matahari. Suhu yang tinggi, menjadi perhatian khusus bagi masyarakat, karena perubahan iklim semakin memprihatinkan. Sebagai contoh, di Daerah Khusus Jakarta, suhu pada saat artikel ini ditulis (bulan Oktober 2024), menurut weather.com , menunjukkan angka 33 derajat celcius.  Pendaratan pasukan Inggris di Cilincing. Thorn, William, 1781-1843; Jeakes, Joseph, engraver; Egerton, Thomas, bookseller, publisher, CC0, via Wikimedia Commons. Dikutip dari CNN Indonesia (3/10/2024), BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) membeberkan alasan mengapa suhu di Jakarta meningkat. Kepala Meteorologi Publik, Andri Ramdhani berujar kepada media terkait, kalau alasan dari terik matahari yang meningkat diakibatkan oleh minimnya awan y...