Langsung ke konten utama

Awal Perjalanan Karir Julius Caesar

 

Seorang jenderal perang yang tangguh, perkasa, dengan strategi perang yang tak biasa, setidaknya hal tersebut yang akan dipikirkan pertama kali oleh orang yang memiliki ketertarikan tentang sejarah perang. Gaius Julius Caesar atau yang akrab dikenal dengan Julius Caesar dilahirkan oleh pasangan Gaius Julius Caesar dan Aurellia Cotta (pada 13 Juli 100 SM di Subura, Roma. Kedua orang tua dari Julius Caesar memiliki pengaruh penting dalam pemerintahan. Gaius Julius Caesar adalah seorang praetor di kawasan provinsi Asia, sedangkan ibunya adalah bangsawan. Jadi, kedua orang tua Julius Caesar memang dari kalangan penting pemerintahan.

Kedua orang tuanya beraliran politik Populares, ideologi yang menekan pada demokratisasi pemerintahan dengan mengedepankan hak hak kalangan bawah. Ideologi ini berlainan dengan klaim faksi Optimate mengenai superioritas kaum bangsawan dan masyarakat kelas atas. Pada abad ke-1 SM, Julius Caesar kecil tumbuh sebagai pribadi yang aktif dan penuh semangat, yang menandakan bahwa kedua orang tuanya mendidik Caesar dengan baik. Dengan latar keluarga yang terpandang, perekonomian keluarga Caesar dapat dikatakan baik dan dapat mendorong pertumbuhan Caesar.

Pada sekitar 84 SM hingga 83 SM, tepat saat usianya yang ke enam belas tahun, Julius Caesar mengalami peristiwa yang mengguncang dirinya, yaitu ayahnya meninggal dunia. Oleh karena hal tersebut, maka dirinya menggantikan peran seorang ayah dalam keluarganya. Julius Caesar memiliki seorang teladan, ia meneladani kedisiplinan dari pamannya, yaitu Gaius Marius. Pamannya merupakan seorang Jenderal perang serta politikus yang cukup memiliki nama pada masa itu karena banyak memenangkan kampanye militer serta melakukan serangkaian penataan ulang model legion Romawi. 

Penataan model legion Romawi yang digagas oleh Gaius Marius diantaranya penyediaan alat tempur dari pemerintah Romawi (karena di masa sebelumnya prajurit diperkenankan untuk mempersiapkan peralatan tempurnya sendiri untuk berperang). Kemudian seluruh prajurit wajib menggunakan zirah hamata (zirah prajurit berat). Lalu prajurit harus menguasai terkait kemampuan serangan jarak jauh dan serangan jarak dekat (untuk jarak dekat seluruh prajurit harus mahir menggunakan senjata jarak dekat mereka yaitu Gladius Hispaniensis, dan untuk jarak jauh perlu untuk menguasai kemampuan menggunakan Tombak Hasta). Hal terakhir adalah seluruh prajurit legion akan ditetapkan sebagai prajurit tetap. 

Namun pamannya harus gugur dikarenakan mengalami kekalahan dalam perang saudara melawan Cornelius Sulla. Dengan demikian, maka Roma saat itu secara otomatis berada dibawah kendali Sulla, yang menjadikannya mendapat gelar dictator roma. Model kekuasaan yang absolut dibawah kepemimpinan Sulla menjadikannya tak bisa disentuh oleh hukum Romawi (menjadi kebal terhadap hukum). Dalam kekacauan situasi tersebut, Julius Caesar justru melakukan tindakan yang kurang tepat. 

Caesar justru menikahi Cornelia yang merupakan anak dari Lucius Cornelius Cinna yang adalah sekutu dari Gaius Marius (oposisi Sulla). Sebagai akibat dari tindakannya, Julius Caesar hidup dibawah ancaman dari Cornelius Sulla. Julius Caesar kemudian memutuskan untuk lari dari ancaman yang kian meneror dirinya di kota Roma, dengan bergabung dengan angkatan darat Romawi yang kemudian membawanya menuju medan tempur di wilayah Turki. Bergabungnya Julius Caesar ke angkatan darat menjadi suatu titik dimulainya perjalanan karir dirinya. 

Karirnya melejit setelah mengabdi di angkatan darat, dia memperoleh beberapa penghargaan, salah satunya penghargaan mahkota sipil atas pengabdiannya yang luar biasa saat bertempur, pun juga mulai dihormati oleh kawan-kawan seperjuangannya di medan perang. Caesar pada titik ini mulai memperlihatkan kesamaan dengan sang paman. Pada sekitar tahun 78 SM, Caesar mendapatkan kabar bahwa Lucius Cornellius Sulla telah meninggal dunia, dengan demikian ia pun melakukan pelayaran untuk kembali ke Romawi.

Julius Caesar memutuskan untuk beralih menjadi seorang yang berkecimpung di advokasi hukum. Ia menjadi serang orator yang professional, dikenal dengan pembawaannya yang tegas, bersuara tinggi, dan bernada persuasif. Selaras dengan ideologi kedua orang tuanya yaitu popular roma, ia juga dikenal kejam menyerang serta mengadili para mantan gubernur yang terlibat dalam kasus korupsi.

Lukisan Julius Caesar di Museum Seni Lowe

Pada sekitar tahun 75 SM, Julius Caesar yang sedang melakukan pelayaran menuju Yunani mendapat hambatan. Di laut Aegea, bajak laut Kilikia membajak kapal yang digunakan Caesar. sebagian anak buah kapal dibunuh, sebagian dijadikan budak, sebagian yang kaya diminta tebusan oleh bajak laut. Bajak laut mengetahui bahwa Caesar berasal dari keluarga terpandang dan berharta, maka diminta tebusan yang cukup besar.

Caesar memberikan permintaan yang tak masuk akal, bajak laut dimintanya untuk meminta tebusan lebih besar. Namun, Caesar berjanji untuk membalaskan perbuatan bajak laut yang telah menginjak injak harga dirinya. Tebusan pun dibayar dan pengarungan samudera dilakukan. Dengan keahlian pidatonya, Caesar menarik hati para pelaut dan pejuang untuk ikut dalam pengarungan samudera demi membalas dendamnya. 

Serta, sisa kekayaannya digunakan untuk membangun armada kapal. Setelah beberapa bulan perjalanan,  pada akhirnya para bajak laut tertangkap dan diadili dengan cara dikuliti dan disalib. Kemudian pada tahun 69 SM, Caesar kembali ke romawi dan mendapat panggilan untuk menjadi bergabung dalam militer lagi. Karena kemenangannya di segala medan pertempuran, ia diberikan wewenang untuk memimpin banyak tentara. 

Lalu di tahun 67 SM, Julia Caesaris lahir, namun Cornelia meninggal akibat banyaknya komplikasi yang dia derita. Setelah kematian istrinya, ia menikah lagi dengan Pompeia (cucu kaisar Sulla yang kaya raya). Di periode ini pula, Caesar mendapat dinas militer ke wilayah spanyol (spanyol saat itu sudah menjadi bagian dari Roma, dan Caesar menjadi administrator di wilayah tersebut). Caesar berkunjung ke wilayah Cadiz dan menemukan patung Alexander Agung. Caesar Mesir Merenungkan dirinya yang sudah 33 tahun akan tetapi belum menaklukkan sesuatu, yang mana Alexander Agung di usianya saat itu telah menaklukkan sebuah kerajaan. 

Dari renungan ini, Caesar mulai berambisi untuk sebuah penaklukan. Pada tahun 63 SM, Julius Caesar berhasil mendapatkan posisi dalam perebutan posisi Pontifex Maximus. Kemenangannya tak bisa dilepas dari peran Marcus Lucinnius Crassus, karena dirinya telah memperkirakan bahwa kekayaannya saat itu masih belum mendukung untuk pencalonan dirinya sebagai imam besar (Pontifex Maximus). Caesar menjalin pertemanan dengan orang paling kaya di Romawi saat itu "Marcus Lucinnius Crassus" dan meminjam dana untuk kampanye politiknya. 

Berlanjut pada tahun 62-61 SM, Caesar menjadi praetor namun tidak djelaskan praetor secara spesifik, praetor peregrinus atau praetor urbanus. Namun bila dilihat dari latar Julius Caesar sebagai komandan militer, kemungkinan dia diangkat sebagai praetor peregrinus (mengurusi misi misi khusus dalam keadaan perang). Pada tahun 60 SM, Caesar membentuk perjanjian bisnis dan politik dengan Crassus (orang paling kaya di Romawi saat itu) dan Pompeii seorang berkedudukan penting di senat, yang sebenarnya tak terlalu suka dengan ambisi Caesar). Terbentuklah Triumvirat, yang berarti tiga penguasa laki laki yang bekerja bersama. 

Rujukan

Delbrück, Hans. History of the art of war. Lincoln: University of Nebraska. 1990.

Fields, Nic. Julius Caesar: Kepemimpinan: Strategi: Konflik. Oxford: Osprey, 2010.

Yenne, Bill. Julius Caesar: Pelajaran Kepemimpinan dari Sang Penakluk Besar. New York: Palgrave Macmillan, 2012.


Penulis: Ilham Hanafi
Editor: Artaqi Bi Izza A.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ultimatum Inggris dan Meletusnya Pertempuran 10 November

Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran antara pasukan pejuang Indonesia dengan pasukan Kemaharajaan Inggris yang mendarat di kota Surabaya. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Inggris, Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby tewas dalam baku tembak. Pengungsi Tionghoa mencari perlindungan selama Pertempuran Surabaya Kematian sang brigadier terdengar ke Panglima Tertinggi Sekutu Komando Asia Tenggara, Laksamana Louis Mountbatten sehingga ia mengirimkan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Mansergh menggantikan posisi Mallaby yang tewas dalam baku tembak di sekitar Gedung Internatio, dekat Jembatan Merah, pada 30 Oktober 1945 menjelang malam. Sesaat Mayor Jenderal Mansergh tiba di kota Surabaya untuk memimpin tentara Inggris yang berada di kota tersebut, sang jenderal mengirimkan ultimatum yang diperintah oleh Laksamana Mountbatten kepada Rakyat Surabaya.   Ultimatum ini dibacakan oleh Jenderal Manser...

Saat Suhu Panas di Batavia Meregang Nyawa Serdadu Inggris.

  Sewajarnya, jika tidak ada perubahan iklim yang ekstrim, musim kemarau akan berakhir di bulan September dan pada bulan Oktober akan berganti musim ke musim penghujan. Indonesia terletak di Garis Khatulistiwa, yang berarti tepat berada di lintasan matahari. Suhu yang tinggi, menjadi perhatian khusus bagi masyarakat, karena perubahan iklim semakin memprihatinkan. Sebagai contoh, di Daerah Khusus Jakarta, suhu pada saat artikel ini ditulis (bulan Oktober 2024), menurut weather.com , menunjukkan angka 33 derajat celcius.  Pendaratan pasukan Inggris di Cilincing. Thorn, William, 1781-1843; Jeakes, Joseph, engraver; Egerton, Thomas, bookseller, publisher, CC0, via Wikimedia Commons. Dikutip dari CNN Indonesia (3/10/2024), BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) membeberkan alasan mengapa suhu di Jakarta meningkat. Kepala Meteorologi Publik, Andri Ramdhani berujar kepada media terkait, kalau alasan dari terik matahari yang meningkat diakibatkan oleh minimnya awan y...

Tragedi Hotel Yamato

Tanggal 18 September 1945, pasukan Sekutu yang tergabung dalam Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) yang berada dibawah kendali AFNEI tiba di Surabaya. Satuan ini memiliki tugas untuk mengurus tawanan Belanda sekaligus melucuti sisa-sisa tentara Jepang. Mereka menjadikan hotel Yamato sebagai markas bantuan rehabilitasi untuk tawanan perang dan Interniran. Hotel Yamato (Sekarang Hotel Majapahit) dan Teks Peringatan Peristiwa 19 September (Wikimedia Commons). Tanggal 19 September 1945, tepatnya pada pukul 21:00, sekelompok orang dari pihak Belanda dibawah komando W.V.C Ploegman, diperintahkan untuk mengibarkan bendera Belanda di atas hotel Yamato tanpa seiizin pemerintah Surabaya. Keesokan harinya, para warga yang melintas di depan hotel Yamato dibuat terkejut dan marah karena Belanda telah melecehkan harga diri Indonesia. Massa yang kesal pun mendatangi hotel Yamato untuk memprotes tindakan Belanda. Residen Soedirman yang dikawal oleh Sidik dan Haryono, kemud...